Tujuan parenting adalah untuk menjembatani nilai-nilai antara sekolah dan rumah. Harus bersinergi.
Tema kali ini
*Orangtua Hebat Anak Hebat*
Orangtua harus menjadi role model bagi anaknya. Apabila kita mengharapkan anak kita hebat, maka orangtua harus belajar memperbaiki dirinya.
Misalkan:
-sholat di masjid (orangtua juga harus mendampingi anak-anaknya).
Anak itu akan berubah apabila orangtuanya jga berubah. Apabila berubah baik tak masalah, tapi bagaimana apabila berubahnya ke arah yg negatif, hal itu akan merubah anak pula. Lebih baik orangtua memberikan nilai yg positif.
Bisa juga antara orangtua dan anak diberikan komitment yang dibuat secara bersama-sama. Untuk menjadi lebih baik.
Bukan anak saja yg belajar, orangtua jga belajar. Contoh ketika umi membaca perlihatkan kepada anak. Bekerja itu juga belajar. Karena terkadang anak berfikirnya bahwa orangtua itu tidak belajar. Tunjukkan bahwa anda belajar.
Lakukan komunikasi dengan anak secara 2 arah (tdk hanya orangtua yg harus menjawab pertanyaan anak, tapi orangtua yg bertanya kepada anak) hal itu bisa merangsang sifat kritis anak.
Masalah orangtua kebanyakan terkait
Nomophobia (sikap kecanduan kepada hp) dengan cara salfmonitoring pada orangtua.
- bahwa power yg lebih dalam pengasuhan adalah seorang ayah. Jadi apabila ada kesalahan dalam pengasuhan bukan salah ibu sepenuhnya.
Kurangnya komitment orangtua dalam perkembangan anak. Karena pondasi dalam pengasihan adalah keluarga inti.
-ayah/ibu tdk konsisten. Jadi kedua ortu harus komitment yg sama. Jangan sampai asisten rumah yg takut dengan anaknya. Karena asisten rumah tangganya di ancam oleh anaknya. Padahal usianya lebih kecil.
Anak hebat dimulai dari pengasuhan dasar (sebelum masuk sekolah)
Usia 1-6 tahun (pembelajaran yang menyenangkan). Membaca dan menulis adalah pembelajaran yang cepat bosan. Lebih tanamkan ketertarikan terlebih dahulu terhadap membaca. Hal ini bisa dilakukan dengan sebelum tidur bisa d stimulus dengan dibacakan buku orangtua ( sehingga anak mampu mengurutkan dengan runtut karena masih operasional konkrit (benda nyata).
-Jangan memperlakukan anak secara dewasa (blm sesuai dengan usianya). Apabila kakak menjaga adiknya. Tanggung jawab hanya menjaga saja. Jangan berekspetasi terlalu tinggi. Karena kadang ortu menuntut anak terlalu lebih.
Apabila anak mengharapkan nilai yg lebih. Beri patokan yg tepat.
Nilai perilaku (disiplin) mulai ditanamkan oleh keluarga. Karena ketidak konsistenan bisa dimanipulasi keadaan. Terlebih kepada orangtua.
Orangtua harus paham tentang aspek perkembangan anak. Diantaranya:
1. Motoriknya terlebih dahulu (berjalan, memegang)
2)Kogtnitif
3)Sosial
4)Bahasa
*Apabila pingin anak berubah lebih baik, awali orangtua yg berubah untuk lebih baik*
Tanya jawab:
1)Mengatasi komitmen yg tdk sejalan antara 2 orangtua.
-kalau ayah boleh. Ibu bilang jangan. Gimana ya?
Komiten lupa atau blm ada.
Kalau memberi masukan ke istri/ suami jangan diutarakan saat ada anak. Jangan menyampaikan secara frontal. Ungkapkan saat berdua.
Bilang saja sudah tanya bunda /ayah blm? Disertai dengan alasan yg jelas. Disertai dengan syarat yg detail. Jangan sampai si ayah/ibu menampakkan sifat kekhawatiran kepada anak.
Apabila ibu khawatir berlebihan/ panik maka anak akan menimbulkan reaksi yg lebih.
Beri ekspresi yg tenang, sehingga anak menimbulkan reaksi yg tenang pula.
Jika seorang ibu membolehkan dengan syarat bla....bla..bla. Karena memang sejatinya karakter ibu seperti itu, dan peran seorang ayah harus menguatkan jangan sampai melonggarkan. Terlebih masalah keuangan.
Jangan sampai memberi tapi bilang jangan bilang-bilang bunda ya!. Hal itu akan mengajarkan mereka berbohong.
-Tips komunikasi antara istri dan suami tanpa menggurui:
1) jangan komunikasi by phone apalagi masalah hati. Komunikasikan dengan bertemu.
2) biasakan ayah bertanya kepada anak. Jangan bersifat kaku dengan anak. Jangan sampai menjadi ayah bisu. Sejatinya memang dalam al-Qur'an peran ayah itu lebih dominan kepada anak terlebih malah aqidah.
3)jangan bicara dengan marah-marah. Karena informasi yg di sampaikan dengan marah tidak akan tersampaikan.
4) meskipun peran ayah adalah mencari nafkah, meski jarak jauh, sempatkan untuk bertemu, tidak uangnya saja yang bertemu tapi ayah dan bunda harus bertemu untuk membicarakan perkembangan anak. Karena anak investasi bersama.
Semoga bermanfaat. 😊
0 comments:
Posting Komentar