Safari Dakwah Syekh Muhammad Ali Jaber ke SDIT Al Ihsan Colomadu Yayasan Aitam Indonesia memberikan Tausyiah bertema "Membangun Peradaban Qur'an" (Kamis, 22 Agustus 2019).
Acara di mulai dengan sholat dhuha dan muraja'ah. Antusias masyarakat dan orangtua wali murid haus akan ilmu berdatangan memenuhi masjid Aitam Indonesia dan halaman masjid.
Sebagai pembuka Syekh Ali Jaber menyampaikan bahwa al-qur'an memberi syafa'at kepada para pembaca. Sesuai sengan hadist yang artinya:
“Bacalah Al-Qur’an karena Al-Quran akan datang pada hari kiamat nanti sebagai pemberi syafaat bagi yang membacanya (dengan tadabbur dan mengamalkannya)...” (HR Muslim: 1910).
Jangan menjadi pembaca al qur'an hanya di bulan Ramadhan saja. Manusia diberi banyak kesempatan oleh Allah swt didunia ini, ada waktu untuk keluarga, untuk tidur, untuk rekreasi. Terkadang dengan kesibukan dunia kita terlenakan dan lupa membaca al-qur'an.
Masalah dunia yang melenakan mungkin bisa jadi sampai berjam-jam. Sedangkan urusan membaca al -qur'an dikesampingkan.
Masalah dunia dan akhirat haruslah imbang.
Syekh juga menyinggung terkait makanan Jasad. Jasad perlu makan dan minum, apabila tidak makan dan minum maka jasad akan lemas. Sama dengan hati kita, hati juga perlu makan dan minum. Makanan dan minuman hati adalah tilawah al-qur'an dan berdzikir kepada Allah.
Janganlah menjadi orang yang munafik, mereka berdzikir tetapi sangat sedikit sekali.
Orang yang bertekad menghafal al qur'an salah satunya dengan wirid al Quran.
Kuncinya adalah membaca al qur'an setiap hari 1-2 juz dengan istiqomah.
Beliau juga menyampaikan kisah perjalanannya disuatu daerah bertamu di rumah seseorang. Kalau biasanya di tempat kita kemungkinan besar kita akan menghentikan membaca al -qur'an untuk menyambut tamu.
Tapi beliau menunggu sampai lama, dan akhirnya dengan sabar Syekh menunggu tuan rumah menyambutnya. Alhamdulillah akhirnya tuan rumah memberikan al-quran kepada putranya dan pergi keluar.
Dengan penasaran si Syekh bertanya kepada tuan rumah. "Tuan apakah setiap hari tuan membaca seperti ini?" Berharap jawabannya adalah iya.
Tapi tidak disangka jawaban tuan rumah tadi "Tidak, tidak setiap rumah memiliki al-qur'an, sehingga kami harus bergiliran untuk membaca al-qur'an. Saat tuan datang itu bertepatan dengan giliran saya membaca al-qur'an. Saya tidak mau menyia-nyiakan waktu membaca al-qur'an. Karena kami tidak bisa setiap waktu membaca al-qur'an. Setelah saya membaca al-qur'an putraku memberikan al-qur'an itu kepada tetanggaku, karena waktuku habis dan memasuki giliran tetanggaku".
MasyaAllah, patutlah kita bersyukur kepada Allah swt karena pastilah disetiap rumah memiliki al-Qur'an bahkan lebih dari 1. Dan si setiap masjid pastilah memiliki al-qur'an, bahkan di hp sudah tersedia al-qur'an.
Berusaha untuk meluangkan waktu membaca al-Qur'an. Karena tidak semua orang bisa merasakan kesempatan yang kita miliki.
Acara ditutup dengan do'a bersama. Semoga kita termasuk orang-orang yang istiqomah di jalan Allah swt tidak mengenal musim dan waktu. Aamiin.
Acara ini terselenggara dengan dukungan PPPA Darul Qur'an, Yayasan Aitam Indonesia, SDIT Al Ihsan Colomadu dan
Taman Bina Anak Bangsa (al Husna).
0 comments:
Posting Komentar